Sunday, March 10, 2013

One Thought in My Mind

Hari ini gw belajar tentang 1 hal, bahwa setiap orang ingin dimengerti.
sebenernya gw udah lama tau akan hal ini, ingin dimengerti dan tidak ingin mengerti, that's the point :)

Bukan bagaimana kita selalu ingin dimengerti, tetapi bagaimana kita mengungkapkan isi hati kita untuk dimengerti.
terkadang sulit untuk mengungkapkan, sama halnya seperti sebuah filosofi yang bilang "setiap manusia mampu berkomunikasi, tetapi tidak semua manusia mampu menyampaikan pesannya dengan baik dan benar untuk mencapai tujuannya."

Kemarin, beberapa hari yang lalu gw ngobol-ngobrol dengan Fifi dan Jessica sambil nunggu kelas, disalah satu perbincangan kita mereka bilang "ada orang yang berani mengekspresikan perasaannya ada orang yang gak berani atau malah gak bisa mengungkapkan perasaannya, pointnya hanya masalah berani atau tidak."

Yah, sampai di kalimat ini gw mulai berpikir, bagaimana jika orang itu mampu mengekspresikan tetapi tidak mampu dimengerti? atau lebih fatalnya ketika orang itu mampu mengungkapkan tetapi tidak ada yang mampu merasakan, bukankah lebih sakit ketika kita berbicara dan bisa didengar oleh orang lain tetapi tidak bisa dirasakan? sampe di point ini bukankah lebih baik diam?

Menurut gw ini sama aja kayak lingkaran setan, dimana kita diam dan tidak ada yang mampu mengerti, kita merasa lebih baik, tapi tidak menyelesaikan masalah, atau kita bersuara tetapi tidak mampu dimengerti, kita merasa lebih baik diam, tetapi "mungkin" dapat menyelesaikan masalah. you guys got the point what I mean?

So, the question is, lebih baik yang mana?

Gw secara pribadi udah lelah mengerti orang lain, lelah untuk selalu berusaha mengerti dan tidak dimengerti, atau yang lebih suramnya lagi lelah dengan orang-orang yang "pura-pura" mengerti.
yeahh, ngomong jujur aja pura-pura dimengerti itu lebih menyakitkan daripada beneran gak dimengerti.
back to the point, where we live in a fake world with fake people.