Wednesday, June 17, 2015

Ketika Aku Jatuh Cinta

Beberapa orang akan berkata bahwa cinta itu rasa, cinta itu ilusi, cinta itu buta.
Bagiku, cinta itu adalah sebuah perjuangan, perjuangan sampai akhir walaupun pada akhirnya segala perjuangan itu tidak berakhir bahagia.

Ketika aku jatuh cinta, segala teori dibuku yang pernah aku baca hilang entah kemana.
Ketika aku jatuh cinta, segala logika yang aku yakini serasa tidak ada artinya.
Ketika aku jatuh cinta, segala idealisme luluh, seakan ia tidak pernah ada.
Ketika aku jatuh cinta, hanya kamu.. ya, hanya kamu yang aku tahu.

Aku belajar dari sebuah hubungan tentang arti perjuangan.
Aku belajar dari sebuah hubungan tentang arti pengorbanan.
Aku belajar dari sebuah hubungan tentang arti ketulusan.
Dan aku belajar dari sebuah hubungan tentang arti keikhlasan.

Tak perlu teori, tak perlu logika, tak perlu kata idealisme itu.
Bukankah realita adalah guru terbaik untuk mengajarkan kita cinta yang sesungguhnya?
Bukankah realita adalah keadaan terpenting untuk mengajarkan kita menepis perbedaan-perbedaan yang ada?
Bukankah realita adalah kenyataan yang harus kita terima dan hadapi, dan kita pahami?

Aku belajar arti cinta, dari kamu, dari hubungan kita, bahwa cinta adalah sebuah keberanian, keberanian untuk saling memperjuangkan.
Aku belajar arti cinta, dari kamu, dari hubungan kita, bahwa cinta adalah sebuah ketulusan, ketulusan untuk memberi dan memberi.
Aku belajar arti cinta, dari kamu, dari hubungan kita, bahwa cinta adalah sebuah keikhlasan, keikhlasan untuk saling merelakan ketika segala sesuatu berjalan tidak seperti yang diharapkan.

Terima kasih untuk mengajarkan aku arti cinta, arti pengorbanan, arti perjuangan, arti ketulusan, arti keikhlasan.
Terima kasih untuk menunjukkan kepadaku cinta yang sesungguhnya, untuk waktu, untuk kebersamaan, dan untuk segala yang kamu berikan.

Karena tidak dibutuhkan keahlian untuk mencintai, hanya diperlukan keberanian untuk memperjuangkan.
Karena tidak dibutuhkan kemapanan untuk mencintai, hanya diperlukan keyakinan untuk saling berkorban.
Karena tidak dibutuhkan logika untuk mencintai, hanya diperlukan kelapangan untuk menerima.


Ketika aku jatuh cinta…