Thursday, January 2, 2014

Memories in Malaysia

Hi bloggers,
tadi pagi pas bangun tidur sempet kepikiran kayaknya gw punya cerita yang belum sempet ditulis disini, dan berhubung lagi gak ada kerjaan, jadilah gw mengetik tentang pengalaman ini.

sebenernya cerita ini udah pengen gw tulis dari 4 bulan yang lalu. tapi berhubung belum ada waktu jadilah baru bisa terealisasikan hari ini.
ini cerita tentang liburan hemat ala backpacker kemarin di bulan Agustus 2013. ceritanya di liburan bulan Agustus kemarin kita sekeluarga pergi ke negeri tetangga, Malaysia.
bagi kalian yang selalu berpikir bahwa pergi ke luar negeri itu memakan biaya yang mahal, ini saatnya kalian mengubah mindset tersebut.
disini gw akan membagi kiat-kiat menjadi backpacker di negeri tetangga dengan biaya yang tidak terlalu mahal, ya tapi jangan berpikir bisa dengan uang puluhan ribu juga yaa, secara tiket pesawat juga udah berapa.

Kita pergi di tanggal 3 Agustus 2013 kemarin, dengan pesawat AirAsia, tiketnya udah di pesen beberapa bulan yang lalu sama mama dengan harga kurang lebih 1 juta. saat gw pergi waktu itu, dollar sedang naik-naiknya dan berdampak juga kepada ringgit. jadi yang awalnya ringgit dipatokin 3 ribu rupiah menjadi 3 ribu lebih, biar gampangnya kita patokin 3500 rupiah, jadi gampang itungnya.
kita pergi bertujuh, yang terdiri dari gw, koko, papa, mama, ceweknya koko, ii (tante/bibi), dan sepupu gw.
pesawat berangkat kira-kita setengah 5 sore, dan karena bandara kita sedang hectic-hectic nya, gw mendapat antrian ke-11 dan harus menunggu sekitar 1,5 jam di pesawat. ya kalo bahasa umumnya delayed.
samapai di bandara LCCT (Low Cost Carrier Terminal) malaysia kira-kira jam 9 malam, nungguin bagasi, dan baru bisa keluar bandara sekitar setengah 10 malam.
oh iya, kenapa gw sampai jelasin tentang terminalnya, karena bagi kalian yang belum pernah ke Malaysia, kalian harus tahu  kalo Malaysia mempunyai 2 bandara, yang satu LCCT dan yang satunya lagi KLIA (Kuala Lumpur Internasional Airport). dari namanya kalian seharusnya sudah bisa menebak kalo LCCT adalah bandara yang dikhususkan untuk pesawat-pesawat dengan harga murah, dan karena gw pergi naik AirAsia, which means pesawat yang dikategorikan low cost, sehingga gw harus mendarat di LCCT, nah kalo kalian pergi dengan pesawat sekelas garuda, mendaratnya nanti di KLIA. ini juga bisa menjadi info buat kalian yang mau ke Thailand, sama halnya dengan Malaysia, Thailand juga membagi bandaranya menjadi 2, yaitu bandara Dong Mueng (sama kayak LCCT di Malaysia, dikhususkan untuk pesawat-pesawat dengan harga murah sekelas AirAsia) dan Suvarnabhumi (sama kayak KLIA di Malaysia, dikhususkan untuk pesawat-pesawat dengan kelas atas, seharga garuda). kalo ada yang nanya perbedaan kedua bandara ini seperti apa, tentu jangan di tanya, untuk orang-orang kategori VIP pastinya bandaranya lebih bagus dan lebih keren, sementara untuk yang low cost, bandaranya paling engga lebih bagus sih daripada bandara kita, tapi gak sebagus bandara yang kelas VIP tentunya. intinya kalian bisa menilai deh gimana bandara Soetta kita ini di terminal 1 dan 2, wkwkwk *no offense*
dan satu lagi yang perlu kalian tahu bahwa kedua bandara ini berada di lokasi yang berbeda, dengan jarak yang cukup jauh dari Kuala Lumpur, jarak antara Kuala Lumpur dengan LCCT mungkin setara dengan jarak Jakarta-Serpong, dibutuhkan waktu sekitar 45-50 menit dari bandara ke pusat kota. jadi buat kalian yang punya flight dari kuala lumpur, perhatikan bandara keberangkatannya! salah bandara bisa ketinggalan pesawat karena lokasinya yang cukup jauh dan minimnya kendaraan.
setelah selesai mengambil barang, kini saatnya kita pergi ke pusat kota, dan seperti yang gw bilang tadi, bandara ini jauh dari pusat kota dan minim kendaraan, tampilan disini mirip-mirip kayak di sentul kalo kita lihat dari toll menuju bogor. luas, hanya dilalui dari toll bandaranya (sama seperti keberadaan bandara Soetta), gak terlalu banyak kendaraan, pokoknya lapang deh.
untuk menuju pusat kotanya kita bisa menggunakan taksi, tapi karena temanya jalan-jalan hemat ala backpacker, kita bisa menggunakan alternatif lain, yaitu dengan bus yang langsung menuju KL sentral. harga satu orangnya hanya RM 9, jauh lebih murah daripada kita naik taksi.
sesampainya di KL sentral, kita naik taksi ke penginapan, berhubung hari sudah semakin malam, dan perut sudah semakin lapar, serta keadaan jalan yang kita gak tau karena berada di negeri orang, jadilah pilihan taksi menjadi pilihan yang sangat tepat. kita menginap di hotel beltif, daerah pudu, lokasinya di tengah-tengah kota, bagi orang Jakarta, ramainya lokasi ini hampir sama dengan kawasan Mangga Besar, dalam artian bahwa di lokasi ini banyak orang yang jualan makanan sampai malam, tapi kalo mau lebih banyak lagi, kalian bisa ke daerah bukit bintang, disana juga tukang makannya gak kalah banyak, mirip suasana di Glodok kalo malam hari. harga taksi dari KL sentral ke jalan pudu seharga RM 20 /taksi.
sampai di hotel, kita menaruh barang dan mulai mencari makan, berhubung daerah depan hotel juga banyak yang jual makanan, jadi kita gak perlu jauh-jauh untuk mencari makan. gw memilih untuk makan bubur sedangkan yang lain memilih untuk makan nasi, pilihan bubur gw pilih karena hari yang udah malem, kira-kira waktu itu setengah 12 malam, rasanya makan berat juga udah gak mau, tapi kalo gak makan takut laper. just info, kalo kalian nanya rasa bubur di Malaysia seperti apa, satu kata yang bisa gw bilang : Aneh!
Dan kalo kalian mau ada gambaran bubur di Malaysia itu gimana, gw cuma merasa makan nasi pake kuah yang banyak, itulah bubur Malaysia. buburnya masih berupa nasi, gak halus seperti bubur Bun Ong (eh, malah promosi).
selesai makan kita balik ke hotel untuk beristirahat, dan selesailah hari pertama, ketibaan kita di Malaysia.

Hari Kedua, 4 Agustus 2013.
berhubung hari ini rencana kita ke batu caves, jadi kita naik LRT dari stasiun Imbi menuju ke KL sentral, harga sekali jalannya RM 1,6 kemudian dilanjutkan dengan naik LRT dari KL sentral ke stasiun gombak dengan harga RM 1, stasiun gombak ini merupakan stasiun yang langsung berada di depan batu caves.
berhubung cuaca di batu caves panas menyengat, gak ada salahnya kalian coba minum air kelapa disana, hehehe.. disana banyak orang india yang berjualan, secara yaa, sebenarnya batu caves ini adalah tempat sembahyang nya orang india, jadi banyak banget orang india disana. air kelapa negeri orang dengan negeri sendiri tentu lebih enak di negeri sendiri, secara dari ukuran juga buah kelapa di Indonesia lebih besar, airnya lebih manis, kalo disana agak tawar, dan daging buah kelapa di Indonesia tentu lebih tebal dan lebih enak. ahh pokoknya kalo lagi berada di negeri orang, segala hal yang ada di negeri sendiri terasa jauh lebih indah.

stasiun Kl sentral.

para pelancong kali ini.


di depan patung hanoman yang terdapat di batu caves.


masih di batu caves.


patung yang menjadi icon batu caves.


tangga di belakang kalo ditelusuri akan membawa kita ke sebuah goa.


Dan tenyata lagi ada ritual keagamaan agama hindu ketika kita kesana.


persiapan upacara agama hindu.




setelah puas berfoto-foto dan memasuki goa yang berada di batu caves, perjalanan kita selanjutnya adalah menuju genting, cara perginya sama seperti tadi, kita naik LRT dari stasiun gombak menuju KL sentral, biaya pulangnya lebih mahal, yakni RM 2. kemudian dari KL sentral kita bisa menggunakan bus menuju genting dengan biaya RM 10,3. biaya ini udah termasuk harga genting skyway, buat yang gak tau genting skyway itu apa, ini sama seperti kereta gantung kalo di taman mini, jalan menuju genting melewati lembah dan bebatuan, sehingga kalo mau cepet sampai ke puncak genting lebih baik naik genting skyway ini, selain harganya lebih murah, waktunya juga lebih cepat. naik taksi juga bisa, tapi harga yang ditawarkan tentu lebih mahal.
Udara di genting hampir sama dengan udara di puncak, dingin. jadi bagi kalian yang mau kesana jangan lupa bawa baju dingin, seperti jaket, mantel, atau syal. kalo yang kuat dingin pake kaos singlet aja juga gapapa kayaknya.

perjalanan ke genting.


didalam genting skyway.

seperti yang kalian tahu bahwa genting terkenal dengan tempat perjudiannya, bagi orang Malaysia mungkin tempat ini sudah setara dengan las vegas. yup benar, permainan judi di genting sangat beraneka ragam, gw dan papa sempat masuk ke tempatnya tapi gak boleh ambil foto, dan tentunya kita juga gak main disana, cuma liat-liat aja. secara sayang ya boo uangnya di pake judi, mending dipake belanja disana (eh sama aja yaa). yang gw ingat dari tempat itu adalah, mirip dengan timezone. berbagai mesin judi tersedia disana, tempat ATM berjejer di sudut ruangan (mungkin kalo uangnya udah abis buat taruhan judi, bisa langsung ambil di mesin ATM), orang-orang yang datang kesana keren-keren dan separuhnya sudah terlihat seperti setengah baya, dan rata-rata orang disana membawa koper, dalam kesimpulan gw koper mereka itu bukan berisi baju, tetapi berisi uang tentunya.
buat yang dateng ke genting dan gak berniat untuk main judi seperti gw, kalian bisa main di theme park nya.
theme park terbagi menjadi 2, outdoor dan indoor.
outdoornya mirip-mirip seperti dufan, sementara indoornya mungkin mirip-mirip dengan trans studio bandung.
nih gw kasih juga daftar harganya untuk kalian yang ingin bermain di genting theme park ini :

All Park (indoor dan outdoor) :
1. dewasa/adult : RM 70 - ekspress RM 120
2. anak-anak/child : RM 49 - ekspress RM 83
3. paket keluarga/family package/2 dewasa - 2 anak : RM 213 - ekspress 83

Indoor :
1. dewasa/adult : RM 32 - ekspress RM 60
2. anak-anak/child : RM 30 - ekspress RM 56
3. paket keluarga/family package/2 dewasa - 2 anak : RM 109 (khusus yang ini gak ada tiket ekspressnya).

Outdoor :
1. dewasa/adult : RM 54 - ekspress RM 92
2. anak-anak/child : RM 39 - ekspress RM 62
3. paket keluarga/family package/2 dewasa - 2 anak : RM 167 (khusus yang ini gak ada tiket ekspressnya).

*ekspress artinya setiap permainan kita tidak perlu antre.
*daftar diatas pertahun 2013
*daftar diatas adalah harga unlimited pass, kalo kalian gak mau yang unlimited bisa bayar persekali permainan, harganya mulai dari RM 8 - RM 32 (yang kalo menurut gw sih harganya jauh lebih mahal).

 
setelah mendapat ini, langsung bisa main di outdoor sepuasnya.


naik flying coaster.


sensasinya harus dicoba!




suasana outdoor theme park, genting.


cobain cemilan wajib jika ke genting (baca: durian goreng).


berpose bersama icon-icon peterpan.


space shot, (kalo di dufan namanya histeria), tapi jauh lebih seru naik ini, selain lebih tinggi, udara diatas juga jauh lebih dingin.




jet coaster (cork screw), mirip halilintar kalo di dufan, tapi lintasannya lebih panjang dan menantang.




kalo bianglala itu di genting namanya matahari, entah apanya yang bersinar sehingga bisa dijuluki matahari.




yang harus kalian coba dari permainan outdoornya adalah flying coaster! ini sensasinya oke banget, menurut gw dari semua jet coaster yang ada di genting outdoor, hanya jet coaster ini yang bisa bikin adrenalin naik turun, hehehe..
jadi cara mainnya kita masuk ke badan jet coasternya, terus posisi kita tengkurap, dengan posisi tangan didepan, mirip seperti superman yang sedang terbang. seru, deg-degan, pusing, dan bikin nagih.
setelah puas bermain, saatnya mengisi perut.
disana banyak yang jual makanan, yang brand juga ada, sebut aja seperti pizza hut, KFC, dll. tapi jika kalian ingin makan di foodcourtnya juga bukan pilihan yang buruk koq. makanannya enak-enak dengan harga standart, jika di rupiahin mungkin setara dengan harga 30-40ribuan, (standart food court di mall-mall Jakarta).
hari sudah semakin malam, udara semakin dingin, dan badan sudah semakin lelah.
untuk membuang waktu yang tersisa, kita pergi ke mall yang ada disana. daerah genting dikelilingi dengan beberapa mall, tempat permainan, dan tempat judi. kalo kelamaan disini rasanya bosen juga sih pasti.
setelah puas jalan-jalan dan jajan, kini saatnya tidur. kita memutuskan untuk bermalam di first world hotel. jangan takut gak kebagian kamar hotel disini, karena hotel ini terkenal dengan sebutan hotel seribu kamar, kamarnya banyak banget, jadi pasti kebagian tidur, kalo gak kebagian pun masih ada hotel lain yang siap menampung.

nyobain ini di food court genting, nilainya 85 deh.


dalam genting indoor theme park.


di depan tempat casino.


Hari ketiga, 5 Agustus 2013.
perjalanan kita selanjutnya adalah ke melaka.
bangun pagi dari genting, langsung menuju KL sentral lagi dengan menaiki genting skyway dan bus, yang ditebus dengan biaya RM 10,3.
dari KL sentral kita menuju ke stasiun bandar tasik selatan dengan harga RM 1, di daerah bandar tasik selatan ini, banyak bus yang bisa membawa kita ke melaka, biaya naik bus dari bandar tasik selatan ke melaka RM 13,8 /sekali jalan.
kemudian sesampainya di melaka, kita bisa naik taksi untuk mencari penginapan di tengah-tengah kota.
penginapan yang gw pilih di melaka adalah best western wana riverside hotel, lokasi hotelnya tepat di pinggir sungai, yang terdapat akomodasi kapalnya. jangan bayangin sungai disana banyak sampah seperti di Jakarta yaa hehehe.. gw akuin meskipun negara ini menyebalkan tapi setidaknya mereka jauh lebih bisa menjaga lingkungannya daripada orang Indonesia, mungkin ini alasan mengapa mereka bisa selangkah lebih maju daripada kita, air sungainya tidak jernih, tapi setidaknya juga tidak kotor.
jika kalian tertarik mengelilingi sungainya, kalian bisa menggunakan Melaka River Cruise dengan membayar seharga RM 15/ orang dewasa.
yang menarik dari melaka adalah, kota ini merupakan kota bersejarah bagi orang Malaysia, dahulu kota ini dijadikan jalur utama kapal-kapal perdagangan. kota ini juga dijadikan kawasan pelabuhan, perdagangan dan perniagaan. sehingga kota ini dijuluki sebagai "World Heritage City".
banyak kisah sejarah yang bisa kita rasakan disini, salah satunya seperti museum yang memuat beberapa kisah sejarah, dan terdapat juga kapal portugis, yang kata orang sana kapal itu adalah saksi bisu sejarah malaysia dijajah oleh bangsa portugis. kapalnya masih berlabuh dengan kondisi yang masih bagus meskipun telah ratusan tahun berada disana. kita bisa mengambil foto dan bisa masuk ke dalam kapalnya. sayang kita datang sudah terlalu sore, museum dan kapalnya juga udah tutup, jadi cuma bisa foto-foto di depannya.
bangunan di melaka rata-rata bangunan tua, tapi meskipun begitu, bangunannya sangat terawat dan masih kokoh. selain itu kita juga bisa berfoto di deretan bangunan red house (salah satu bangunan yang terkenal juga di melaka), dijuluki red house karena semua bangunan disepanjang lorong ini berwarna merah.
bagi kalian yang tidak suka keramaian, kota ini sangat cocok. pasalnya kota ini tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu ramai, suasana sejarah juga sangat terasa di kota ini.

pemadam kelaparan saat perjalanan ke melaka *iklan*.


ini dia sungai yang tidak terlalu bersih dan juga tidak terlalu kotor itu.


setibanya di melaka.


Melaka River Cruise






becaknya bisa dinaikin, cuma bayar kalo mau keliling.




di depan kapal peninggalan portugis.


di bukit st.paul, di dalam bangunan ini ada kuburan-kuburan jaman dulu, lengkap dengan cerita orang-orang tersebut meninggal karena apa.


jauh-jauh tapi tetep nyarinya ini.


suasana melaka di pagi hari.


Hari keempat, 6 Agustus 2013.
Rencana kita hari ini balik ke Kuala Lumpur.
Kuala Lumpur menjadi kota terakhir kita untuk berkeliling sebelum pulang ke Jakarta.
Bangun pagi dari melaka, dan naik taksi ke terminal bus, harga taksinya RM 15, sementara bus dari melaka ke KL sentral lebih mahal RM 0,2. yaitu seharga RM 14.
sesampainya di KL sentral, kita jalan ke stasiun Imbi menuju chinatown menggunakan LRT dengan harga RM 2,4.
di Chinatown kita bisa berbelanja dengan barang-barang fashion atau sekedar beli oleh-oleh dengan harga murah. suasana di chinatown malaysia hampir mirip dengan daerah pasar baru di Jakarta. disini kita bisa tawar menawar, sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
setelah puas berbelanja di chinatown, kita berjalan kaki ke daerah dataran merdeka. buat kalian yang ingin mengabadikan foto, kawasan ini sangat bagus untuk berfoto, soalnya bangunan di sekeliling dataran merdeka mirip dengan bangunan di timur tengah, keren-keren.
selanjutnya jika kalian ingin berfoto di depan menara petronas, dari kawasan dataran merdeka ini kalian bisa berjalan kaki kira-kira 10 menit menuju stasiun LRT masjid jamek dan turun di stasiun KLCC (stasiun yang langsung berada di bawah menara petronas). keluar dari stasiun ini kita sudah masuk ke mall suriah. just info, kalau mall suriah ini adalah mall yang berada di dalam menara petronas, jadi suriah = petronas, jangan nanya lagi petronasnya dimana setelah berada di dalam mall ini, karena berada didalam mall ini = berada didalam menara petronas.
buat kalian yang suka shopping, mall ini recommended deh, harga barang-barang branded-nya lebih murah daripada di Jakarta. sebut aja seperti charles and keith dan hush puppies, harganya bisa setengah harga dari harga yang ada di Jakarta.
kemudian jika kalian ingin naik ke atas menara petronas juga bisa, tapi kalian harus membayar seharga RM 80, dan tentunya jika kalian gak sayang mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk melihat pemandangan kota Kuala Lumpur, hehehehe.. pssstt secara yaa boo just info nih, harga charles and keith kalo lagi diskon disini bisa RM 40 saja. jadi rela gak liat pemandangan doang dengan membayar RM 80??
dan satu lagi, buat kita para turis, berfoto didepan menara kembar petronas adalah penting dan wajib hukumnya! pasalnya kalian gak akan dipercaya pernah menjajaki kota Kuala Lumpur jika gak berfoto dibawah menara kembar ini. karena icon menara kembar ini sudah menjadi icon wajib untuk diabadikan jika kalian berkunjung ke Kuala Lumpur, tentunya dengan wajah kita di dalam fotonya. inget ya, sekali lagi, foto dibawah menara petronas bagi kalian yang berkunjung ke Kuala Lumpur itu penting dan WAJIB hukumnya!
oh iya, pemandangan menara petronas saat malam hari jauh lebih bagus, karena lampunya udah menyala semua, jauh lebih keren berfoto malam hari di menara petronas daripada siang hari. tapi tentunya juga harus dilengkapi dengan camera yang memadai loh yah, salah-salah malah jadi jelek nanti fotonya pas malam hari.
selesai puas berfoto di menara petronas, kita melanjutkan makan di daerah pudu, dekat tempat penginapan kita pada hari pertama, tapi tentu tempat makannya berbeda dan menu yang gw pilih juga bukan bubur lagi.
sekedar info bagi kalian pecinta durian seperti gw, tidak ada salahnya membeli durian disini, rasa durian malaysia enak, harganya juga gak terlalu mahal, tapi buahnya memang sedikit lebih kecil, ukurannya mirip durian medan. yang terkenal disini  durian musang king, harganya sekitar RM 20.

di chinatown, kuala lumpur.




di depan dataran merdeka.


nah dataran merdeka itu cuma lapangan luas seperti ini..


tapi disana juga terdapat perpustakaan nasional kuala lumpur.


twin tower.




saat malam hari jauh lebih bagus karena lampunya udah nyala semua.


Hari keenam, 7 Agustus 2013.
yang merupakan hari kepulangan kita ke Jakarta.
disini gw mau cerita sedikit tragedi dan pengalaman.
kalau di hari pertama gw mendarat di bandara LCCT, di hari kepulangan gw harus flight dari KLIA. seperti yang gw bilang tadi bahwa LCCT dan KLIA merupakan dua bandara yang berbeda dan juga berada di lokasi yang berbeda. maka penting bagi kalian memperhatikan darimana flight kalian atau mendarat dimana flight kalian tersebut.
dari penginapan gw, kita naik LRT dari stasiun Imbi ke stasiun KLCC dengan harga RM 3. kemudian dari KLCC ke KLIA bisa menggunakan bus dengan harga RM 10, atau naik KLIA ekspress dengan harga RM 35.
tragedinya terjadi karena ketidakdisiplinan bangun, yang menyebabkan hampir ketinggalan pesawat.
ceritanya udah pada capek dari kemarin jalan terus, kemudian pada berpikir bahwa hari ini hanya tinggal balik ke Jakarta. pesawat berangkat jam 1 siang, dan seharusnya jam 9 kita udah berangkat ke bandara, tapi ini jam 9 baru pada bangun.
penting bagi kalian yang ingin travel ke luar negeri untuk datang ke bandara lebih awal, lebih baik menunggu daripada ketinggalan pesawat. selain kita gak tau lokasi bandara di tiap negara itu seberapa jauh dari posisi kita saat ini, kita juga gak tau keadaan jalan menuju kesana seperti apa. sebut aja seperti bandara kita, yang kalo siang di toll nya aja bisa macet, nah kalo perginya pas-pasan, bisa ketinggalan pesawat kan.
selain itu kita juga gak tau kebudayaan di bandara di setiap negara seperti apa, di malaysia misalnya, kita wajib check in 2 jam sebelum keberangkatan, gak kayak di Soetta, yang kadang 45 menit sebelumnya aja masih bisa check in.
intinya karena pada telat bangun, kita hampir ketinggalan pesawat.
Dari stasiun Imbi ke KLCC dengan membawa barang-barang dibutuhkan waktu 20 menit, belom lagi nunggu keretanya, abis itu dari KLCC ke KLIA dengan bus bisa memakan waktu kira-kira satu jam, belom lagi nunggu bis nya berangkat. Jadilah sampai KLIA kita semua langsung lari-larian. Tapi satu hal yang perlu kalian tahu bahwa bandara KLIA itu besar dan luas, penataannya rapih, dan lebar, lari-larian disana bisa engap juga rasanya.
saking udah takutnya gw ketinggalan pesawat, gw langsung nanya kepada seorang bapak yang ada ada disana, dimana letak counternya untuk check in. kebetulan si bapak tersebut juga menggunakan pesawat yang sama dengan gw. Dan dengan polosnya dia bilang ke gw "wah sama mbak, saya juga pake pesawat itu nanti, check in nya setengah jam lagi mbak, nanti barengan aja." gw langsung kaget, karena jam gw menunjukkan pukul 12:40, sementara keberangkatan gw pukul 13:00, masa disuruh check in setengah jam lagi? Yang bener aja...
untuk memastikan gw bilang lagi sama si bapak, "pak, saya pesawat yang jam 1 siang, bapak pesawat yang jam berapa?"
dengan wajah kaget, si bapak langsung ngomong setengah teriak kearah gw "mbak pesawat jam 1, baru check in sekarang?! mbak tau gak disini itu check in harus 2 jam sebelum keberangkatan, saya pesawat jam 3 sore. kalo mbak jam 1, saya udah gak tau lagi deh mbak gimana nasibnya."
gara-gara si bapak ngomong gitu, gw makin merasa pasrah. tapi satu yang pasti, gw tau kalo si bapak ini pasti orang Indonesia, dan karena besok pas hari lebaran, gw bisa menyimpulkan bahwa ia TKI yang bekerja di malaysia, yang akan pulang untuk merayakan lebaran di indonesia. mendengar bahasa indonesianya yang bagus dan bisa manggil gw mbak, gw semakin yakin dia orang Indonesia. 
"Yaudah pak kasih tau aja counternya dimana.."
dengan sekali tunjuk dia bilang "disana!" tapi yang gw lihat adalah counter kosong dengan lampu yang udah dimatiin, dalam hati semakin pasrah, pikiran kacau, semua udah pada diem-dieman gak mau ngomong.
gw langsung lari ke arah counter kosong itu, dalam hati gw udah gak bisa berdoa lagi, rasanya mau minta sama Tuhan juga udah bingung, mau merangkai kata-kata juga udah gak kepikiran lagi. Dan cuma bisa nyebut nama Yesus dalam hati, dalam pikiran gw juga udah kebayang bakalan ketinggalan pesawat. sampai di counter kosong, tiba-tiba dari bawah ada mbak-mbak petugasnya, gw langsung minta di check in-in, tapi lagi-lagi gw malah dimarahin, "kamu tahu ini pukul berapa? counter ini sudah tutup pukul 12:20, sekarang pukul 12:45 kamu minta check in? sudah tidak bisa!" 
Kemudian hening...
tapi gw tetep mohon sama si petugasnya meskipun dia tetep geleng-geleng, mujizat terjadi saat tiba-tiba salah seorang temennya datang dari belakang counter menanyakan apa yang terjadi, si mbak-mbak yang geleng-geleng tadi langsung menjelaskan situasinya, dan yang gw simpulkan kayaknya mbak-mbak yang baru datang ini atasannya si mbak-mbak yang geleng-geleng, karena perawakannya lebih berwibawa, terus si mbak-mbak yang geleng-geleng tadi lebih sopan ngomongnya.
Puji Tuhannya, itu si mbak-mbak yang baru muncul dari balik counter langsung ngambil tiket gw dan langsung bilang "langsung check in" ke arah si mbak-mbak yang geleng-geleng tadi dengan menyerahkan kertas-kertas tiket gw. air mata netes, Tuhan Yesus baik! rasa lemes terbayar lega.
setelah di check in, si mbak-mbak yang tadi muncul terakhir langsung ngomong ke arah gw "kamu harus sampai ke pesawat 15 menit lagi, tidak ada penambahan waktu, jika dalam 15 menit kamu tidak sampai, kamu akan tertinggal! barangnya masukin bagasi, kalau tidak kamu tidak akan lewat di imigrasi!" *dengan logat melayu*
Ya Tuhanku, ternyata perjuangan masih belum berakhir...

papa sama koko langsung lari-larian ke arah bagasi yang ditunjuk mbak-mbak tadi, mereka langsung tarik semua koper dan tas, kayaknya berat tas-tas itu juga udah gak berasa kalo situasinya kayak gini.
dan.... sampailah di tempat bagasi yang ditunjuk, tapi ternyata barang-barangnya udah di angkut ke pesawat, udah gak ada lagi petugas disana, dan papa langsung ambil tindakan, "kita langsung ke imigrasi.."
semuanya kita lakuan dengan gerakan cepat dan lari-larian, adegannya mungkin kayak di running man, kejar-kejaran dengan waktu untuk menyelesaikan misi. ini sensasinya lebih seru lagi daripada sekedar naik flying coaster di genting.
bener kata si mbak-mbak tadi, dengan barang sebanyak ini kita gak bakalan lolos di imigrasi, si petugas minta kita buka semua koper. Gahh!! mana keburu 15 menit lagi harus di pesawat dan masuk imigrasi aja belom, malah disuruh buka koper lagi.
petugasnya ngomong melayu, yang kadang dalam keadaan panik, bahasa melayu jadi susah dicerna, gw bingung dia ngomong apa aja, mungkin gw lagi diomelin juga atau mungkin dia lagi curhat masalah pacarnya, entahlah.. tapi intinya dia minta dibukain semua koper.
Dengan kata-kata sedikit memohon gw bilang sama si petugasnya kalo kita hanya diberikan waktu 15 menit untuk sampai ke pesawat, minta tolong supaya dia kasih kita kelonggaran. dan Puji Tuhan, si petugas langsung mengijinkan gw masuk dengan seluruh koper gw tanpa di periksa atau dibuka kopernya, ohh thank Jesus!  
kita langsung menuju imigrasi, dan menuju ke pesawat.
nah ini dia unpredictable yang ke sekian, kalo di Soetta kita bisa berjalan kaki ke pesawat, di KLIA kita harus naik monorail untuk sampai ke pesawat, dan parahnya lagi harus antre untuk naik monorailnya.
hhhhh... waktu udah semakin berkurang dan lagi-lagi cuma bisa nyebut nama Yesus dalam hati.
setelah turun dari monorail, kita juga harus jalan lagi ke airbridge, dan posisi airbridge pesawat gw ada di blok paling ujung, which means kita harus lari-larian, lagi..
Tapi untungnya penumpang cukup banyak dan mereka masih berdesak-desakan untuk masuk ke pesawat, sehingga sedikit delayed.
sampai di dalam pesawat baru berasa capek dan pegel-pegelnya ngedorong koper-koper berat sambil lari-larian.
pas pesawat take off, baru deh bisa berdoa. rasanya daritadi gak bisa ngomong apa-apa ke Tuhan selain nyebut nama Yesus.

Inti dari cerita ini, semoga kalian bisa belajar dari pengalaman gw, kalo lagi travelling ke luar negeri jangan dateng pas-pasan ke bandara, check in internasional itu 2 jam sebelum keberangkatan. 
Kemudian cari tahu dulu posisi bandaranya dimana dan akses kebandaranya gimana, jalan kesana macet apa engga, perjalanannya berapa lama, dan bisa kesana menggunakan akomodasi apa aja.
ini penting jika kalian gak mau ketinggalan pesawat.

sampai di Jakarta, SMS pertama yang di dapet berasal dari petshop tempat biby dititipkan.
Inti SMS nya, suruh jemput biby sebelum jam 9 malam.
Hihih.. rasanya kangen sama biby, setelah beberapa hari gak ketemu.. :D

hari penjemputan biby.


bocahnya lompat-lompat terus, gak mau diem saking senengnya.


Oh iya, tadi di awal kan gw sempet bilang kalo pergi keluar negeri tidak selamanya menghabiskan biaya yang mahal.
Nah, sekarang tebak, berapa biaya yang kita habiskan untuk berlibur ke malaysia?
Hemm kata mama biaya yang kita habiskan hanya kisaran 3 juta rupiah saja per orang, dan udah termasuk tiket pesawat pulang - pergi.
Jadi gak terlalu mahal kan? 
biaya tersebut juga udah termasuk transport, penginapan, dan makan. tapi belom termasuk belanja. untuk makan, disana harganya sandart koq dengan Jakarta, gak terlalu mahal juga.
untuk tiket pesawat jika ingin dapet tiket yang murah bisa dibooking jauh-jauh hari, misalnya 5 bulan sebelum keberangkatan, karena biasanya harganya jauh lebih murah.
jadi bagi kalian yang berencana pergi ke negara tetangga ini, semoga informasinya membantu yaa :)

4 comments:

Unknown said...

Salam kenal Mba Melissa. Mau nanya, dari Wana Riverside kalo mau explore Malaka-nya naik apa ya? Apa harus naik kapal? Atau bisa dengan berjalan kaki? Trims.

Anastasia L. Melissa Adelina said...

Hallo salam kenal juga mba isti :D masf saya baru sempat membalas karena notifikasinya tidak masuk ke email ><
Waktu itu saya explore malaka dengan berjalan kaki, tapi jika mba isti tidak suka berjalan kaki, bisa menggunakan jasa taxi, disana cukup banyak taxi yang menawarkan jasa city tour.
Semoga informasinya membantu :)

Johnlabinasir said...

jalan kaki bisa...cuma ikut trotoar di sepanjang sungai...bisa sampe ke red house...pemandangan lagi cantik...salam dari org melaka

Johnlabinasir said...

jalan kaki bisa...cuma ikut trotoar di sepanjang sungai...bisa sampe ke red house...pemandangan lagi cantik...salam dari org melaka

Post a Comment