“Kita tidak pernah tahu dimana kita akan
dilahirkan, seperti apa keluarga kita, dan dari keluarga mana kita berasal,
itulah takdir.”
Yahh, takdir yang selalu ditentukan oleh
Tuhan, meskipun manusia memiliki kebebasan untuk mengubah nasibnya.
Berawal dari (hemm inget-inget dulu), 17
tahun yang lalu kalo gak salah, dimana waktu itu gw masih duduk di bangku TK
(HAHAHA, entah ingetan anak TK itu bisa dipertanggungjawabkan atau engga). Iya,
waktu itu karena gw punya seorang koko (kakak laki-laki), dan berhubung
kebanyakan temen dia juga laki-laki, maka dimulai lah semua kisah itu.
17 tahun yang lalu saat pertama kali
bertemu dengan dia.
Waktu itu kejadiannya temen-temen koko
sering main ke rumah, maklum jaman-jaman itu masih ngetrend yang namanya playstation dengan game-game nya yang…
(entah gw gak tau namanya apa aja, tapi yang pasti itu “in” dikalangan
anak-anak cowok generasi itu). Saat itulah pertama kalinya gw bertemu dengan
seseorang yang bernama Yohanes.
Yang dia tahu pasti saat itu gw adalah adik
temennya, dan yang gw tahu pasti saat itu dia adalah temen koko gw.
Hanya dimulai dari sering main bareng
antara koko gw dengan dia, yang sesekali koko gw main ke rumah dia, atau dia
yang kerumah gw, hanya sesekali gw ikutan nimbrung kalo mereka lagi main playstation atau lagi main bola di atap
rumah, dan hanya sesekali gw ikutan mereka pergi main bulu tangkis, pokoknya hanya sesekali, dan dari yang sesekali itulah yang akhirnya meninggalkan sebuah
kenangan masa kecil.
Konon kata orang cewek dengan golongan
darah AB itu adalah pengingat yang handal, tapi mungkin itu tidak berlaku untuk
cewek golongan darah AB seperti gw. Fyi, gw pernah mengalami satu masa hectic
dimana gw harus membawa pena dan note kemanapun gw pergi hanya untuk mengingat
apa aja yang harus gw lakukan, bahkan setiap gw lagi memasuki minggu-minggu
tersibuk gw ujian, meja belajar gw akan penuh dengan post it dimana-mana, well
mungkin maksudnya bukan itu, mungkin maksudnya mereka handal mengingat
memory-memory didalam otak mereka, terkecuali tasks kali yaa (versi diri
gw).
Bahasa kerennya sih time flies.
Intinya 10 tahun yang lalu gw pindah rumah
ke daerah Cengkareng,
Waktu itu gw baru mau masuk SMP dan koko
mau masuk SMA.
Kehidupan baru dimulai, dari yang awalnya
punya temen-temen main dan tetangga-tetangga yang super asik, jadi berubah
dengan kehidupan individu didalam kompleks, ketemu temen baru lagi, dari yang
awalnya gw tinggal di daerah padat penduduk dengan keceriaan anak-anak kecil di
sore hari, berubah menjadi suara sunyi di kompleks, pokoknya semuanya berubah.
Kangen dengan masa-masa tinggal di daerah
kota?
Udah pasti.
Kira-kira tahun 2011 (itu berarti 3 tahun
yang lalu ya?)
Seseorang di akun twitter menyapa lagi
dengan tweet “ini adiknya leo bukan?”
Gw sendiri masih gak sadar dengan orang
ini, siapa dia, temen koko yang mana, dan sebagainya-sebagainya, pokoknya I’ve no idea that time.
Maklum, 7 tahun itu bukan waktu yang
singkat, banyak cerita yang sudah terjadi, banyak sejarah baru yang terukir
*apasi
Intinya itulah awal titik pertemuan kembali
dengan seseorang yang bernama Yohanes.
Kisah kita dimulai dari kedekatan kita
dalam satu kerjaan, yang kemudian berlanjut dengan curhat. Nah lohh bahaya juga
kan kalo keseringan curhat, bisa ada benih-benih cinta *eh
Hari-hari dilalui bareng, mulai dari
keseringan cerita di media chatting, kadang dibonceng naik motor, pergi nonton
bareng, pergi makan bareng, sampe ngobrol ngalur ngidur sampe malem cuma buat
nungguin ngantuk.
Itulah awal dari semua perasaan ini.
Tepatnya 1,5 bulan yang lalu ditanggal 18
Agustus 2014.
Itulah tanggal keramat buat kita berdua.
Yeah, our
story begins here.
Dan disitulah kita berjanji untuk belajar
mencintai yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna, belajar untuk menerima
perbedaan dalam diri pasangan kita masing-masing, belajar untuk melengkapi
kekurangan pasangan kita, dan belajar untuk saling menghargai dan menghormati.
Intinya kita masih belajar, dan semoga
setiap konflik yang dilalui nanti menjadikan hubungan gw dan anes menjadi
hubungan yang lebih dewasa dan lebih bijak lagi dalam melewati masalah-masalah
yang ada *amin.
Yeah, I
know our relationship is too young.
Tapi biarlah yang masih terlalu muda itu
memiliki harapan yang tidak muda.
2 comments:
uuuu so sweet sekali mel! Stay sweet and long last ya you two :D
Wuiihhh.... So Sweet...
Post a Comment