Monday, May 6, 2013

Just Want to Share

Pernahkah kalian sulit sekali melepaskan sesuatu dalam diri kalian?
ketika kalian memiliki beban, masalah, atau apapun dalam hidup kalian?
sekalipun rasanya kalian sudah berdoa dan berserah tetapi gak menemukan jawaban yang kalian mau, merasa bahwa doa kalian tidak didengar, merasa kalau masalah ini tidak menemukan titik terang.

Di post kali ini gw ingin sedikit share tentang pengalaman gw.
yah, gw juga pernah merasakan hal-hal diatas, meskipun gw berpegang teguh dengan kalimat "serahkan segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu" tetapi koq gw merasa kalo gw tetap khawatir, tetap kepikiran dengan masalah itu seakan masalah itu sudah menjadi titik central semua perasaan campur aduk gw. di setiap doa gw selalu minta Tuhan angkat beban gw tapi gw sendiri gak berhenti memikirkan masalah itu, sampai disini gw tau bahwa gw gak sepenuhnya percaya, bahwa gw gak sepenuhnya berserah, cuma ucapan gw doang yang seakan yakin bahwa beban gw akan di angkat, disatu sisi gw tetap menggenggam erat masalah gw ini dan gak mau sepenuhnya gw kasih ke Tuhan, alhasil gw jadi krisis iman. tiap hari berdoa, tiap hari renungan tapi tetep aja gw muter-muter di masalah itu lagi, itu lagi.

Sampai di satu minggu waktu gw ke gereja si pastor kotbah, kotbah ini yang paling gw inget sampai detik ini, kira-kira dua atau tiga bulan yang lalu.
dia bercerita tentang sebuah tradisi cara berburu binatang di India, jadi katanya orang India sering sekali berburu monyet, mereka akan membuat sebuah kotak  dengan 2 lubang kecil yang kira-kira ukuran lubangnya hanya sebesar tangan si monyet. di dalam kotak itu ditaruh buah-buah apel, ketika si monyet lewat atau datang dia akan melihat buah apel yang banyak didalam kotak tersebut dan secara spontan akan mengambil buah apel itu melalui 2 lubang yang sudah di buat tadi. gw juga baru tahu bahwa monyet punya sifat serakah dan gak akan melepaskan benda apapun yang sudah di dapatkannya, alhasil si monyet tadi gak bisa mengeluarkan tangannya dari lubang kotak tadi, karena tangannya udah megang apel jadi tangannya kesangkut gak bisa keluar dari lubang kotak tadi dan dengan mudah akhirnya pemburu datang dan membunuh si monyet yang sudah kena jebakan tersebut.
padahal kalau aja si monyet mau melepaskan buah apel yang digenggamnya, dia tetap bisa mengeluarkan tangannya dari dalam kotak tersebut dan mungkin hidupnya gak akan berakhir di tangan si pemburu.

Inti dari cerita ini si pastor bilang seringkali kita itu bertindak bodoh seperti si monyet tadi, kita terlalu serakah menggenggam masalah kita sampai mungkin kita larut dalam masalah kita, buah apel yang di genggam sama si monyet tadi itu menggambarkan masalah yang seringkali tidak ingin kita lepaskan, fokus kita hanya kepada masalah itu yang akhirnya membuat kita terjebak dan gak bisa lari dari masalah itu.

Dari cerita ini gw belajar sesuatu, gw belajar tentang bagaimana "melepaskan".
melepaskan segala sesutu yang mungkin memang bukan menjadi hak gw, melepaskan segala sesuatu yang mungkin memang seharusnya pergi, dan belajar melepaskan segala sesuatu yang dengan atau tanpa dia hidup gw tetap harus berjalan.
(kalian pasti mencium bau-bau gw akan berkata "move on" nih)
oke go to the point, yaph benar! intinya gw mau bilang move on sih hahahahaha
mungkin ketika kita bisa belajar melepaskan segala sesuatu yang memang sudah seharusnya pergi, sesuatu yang jauh lebih baik akan datang, remember Tuhan menjawab doa kita dengan tiga cara, ketika dia berkata "YA" itu artinya permohonan kita sejalan dengan kehendaknya, ketika dia berkata "TUNGGU" berarti saatnya belum tiba, dan ketika dia berkata "TIDAK" itu artinya dia punya rencana yang jauh lebih baik dari yang kita harapkan.

Have a blessed life bloggers :)


1 comments:

Jessica Chiu said...

hey bagus banget ini ceritanya! :)))

Post a Comment