Saturday, March 17, 2012

Child Abuse

Sebelumnya saya mohon maaf atas post yang akan saya tulis ini, bukan maksud saya sok pintar dan sok tahu untuk menasihati anda, tapi ijinkan saya mewakili hati setiap anak untuk menyadarkan anda.
Saya seorang mahasiswi yang masih belajar banyak, setiap tulisan dibawah ini saya pastikan kebenarannya karena saya mengambilnya dari realitas yang ada.

Anda pasti pernah mendengar kata child abuse bukan? yah tepat sekali, child abuse adalah kekerasan yang dilakukan pada anak. pernahkah anda melakukan child abuse pada anak anda? jika jawabannya tidak, selamat anda selangkah lebih maju dari ratusan juta orang diseluruh dunia.
namun, pernahkan anda menyadari bahwa kita telah memasuki dunia modern yang penuh dengan technology? pernahkah anda juga menyadari bahwa child abuse pun telah berevolusi? jika sampai di kalimat ini anda tidak mengerti, mari saya jelaskan. child abuse yang dulu dikenal dengan kekerasan pada anak secara fisik, sekarang telah berevolusi menjadi kekerasan mental dan celakanya banyak orang tua yang tidak tau bahwa kekerasan mental yang mereka lakukan pada anaknya termasuk child abuse.
kekerasan mental dua kali lebih hebat daripada kekerasan fisik, mengapa saya berkata seperti ini? dibawah akan saya jelaskan.

Pernahkan anda berkata "jangan main pisau!" kemudian anda diam. ada 2 kemungkinan anak anda menuruti perintah anda dan tidak mengerti apa-apa atau anak anda bertanya "mengapa?" celakanya orang tua banyak yang membatasi dirinya dengan anak-anaknya karena didikan yang salah dari orang tua mereka dulu, mereka selalu menganggap orang tua selalu benar dan anak selalu salah, apapun yang terjadi orang tua selalu berhak atas kehidupan anak-anaknya, kenyataannya setiap manusia ingin selalu dihargai dan dianggap sama, karena mind set yang sudah terbentuk dan selalu menganggap mereka benar, mereka akan berkata "pokoknya gak boleh!", kemudian meninggalkan anaknya sendiri dalam keadaan bingung. apa sulitnya untuk menjelaskan bahwa pisau itu tajam dan berbahaya bagi dirinya jika ia sampai terluka? bagaimana anak-anak anda tumbuh menjadi demokratis sedangkan anda tidak pernah memberi mereka kesempatan untuk berkembang dan menghargai mereka?
jika anda pernah melakukan hal ini jangan salahkan mereka jika suatu saat nanti mereka akan menjadi orang yang pesimis dan memandang segala sesuatu dari sisi teori, sampai disini anda telah mendidik mereka menjadi manusia robot.

Pernahkan anda meminta anak anda belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus?
ketika mereka masih kecil atau berada disekolah dasar mereka akan lebih mudah diatur untuk belajar, meskipun mereka akan kehilangan waktu bermain dan bersosialisasi dengan anak-anak lain. mereka akan menuruti keinginan anda untuk mengejar nilai, tidak peduli dengan masa kanak-kanaknya untuk berkembang. pernahkah anda sadar bahwa anak anda mungkin mendapatkan nilai yang baik dan mendapat pringkat yang baik di kelas, anda mungkin bangga dengan mereka, namun apakah mereka juga bangga dengan kehidupan yang demikian?
apa arti sebuah nilai jika pada akhirnya mereka kehilangan kesempatan emas untuk berkembang?
ingat, anak anda akan mendapatkan nilai terbaik namun itu semua hanya sebatas teori, kenyataannya didunia yang real mereka membutuhkan skills (kemampuan) untuk bertahan, sama seperti seleksi alam, orang yang kuat akan menang sementara yang lemah akan tersisih, orang yang punya kemampuan bertahan akan menang sementara orang yang tidak mampu akan tersisih. what's the point? anda sedang mendidik anak anda menjadi loser.
ada anak lulusan luar negeri yang tidak menjadi orang yang berarti dimasyarakat, mengapa? karena mereka hanya mengikuti gengsi orang tuanya tanpa diberikan kebebasan memilih pendidikan yang terbaik bagi dirinya sendiri (saya tidak mengatakan lulusan luar negeri tidak berguna, tapi saya mengatakan "ada") mereka menyelesaikan pendidikannya, memberikan ijasah kepada orang tuanya dan menganggap tugasnya telah selesai, sekarang biarkan saya menentukan masa depan saya sendiri, kenyataannya mereka tidak memiliki bekal yang cukup ketika memiliki kebebasan, akhirnya mereka hanya menjadi seorang loser dimasyarakat, melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai bertahun-tahun lamanya untuk orang lain = neraka.
bagaimana anak anda dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik esok jika mereka masih menghawatirkan hari ini? hidup penuh dengan kecemasan dan kekawatiran, hari esok hanya akan menjadi ketakutan.

Pernahkan anda berpikir "saya harus bekerja keras untuk anak-anak saya, agar mereka hidup bahagia dan segala kebutuhannya tercukupi".
kehidupan modern saat ini memang mudah sekali membuat orang tergoda untuk lebih konsumtif, tidak heran jika banyak wanita carrier saat ini, dengan keadaan kedua orang tua bekerja pasti mereka berpikir bahwa kebutuhan anak-anaknya akan tercukupi, kenyataannya, mereka kehilangan banyak waktu untuk melihat anak-anaknya berkembang, secara fisik mereka melihat perkembangan anaknya, namun secara psikologi mereka tidak mengerti atau bahkan cenderung tidak mengenal anak-anaknya.
ingat! manusia hidup dengan 3 kebutuhan, kebutuhan rohani, kebutuhan fisik dan kebutuhan cinta. bagaimana bisa anda berkata saya mencintai anak saya namun anda tidak mengenal anak anda?
saya jelaskan pada anda, individu terbentuk  dari family (keluarga) dan kebudayaan.
mengapa saya berkata demikian?
banyak anak-anak yang melarikan diri ke kehidupan yang tidak jelas masa depannya, mengapa?
karena mereka tidak mengenal diri mereka sendiri. keluarga adalah dasar, jika dalam keluarganya ia sudah tidak diakui dan dianggap, bagaimana bisa mereka menemukan identitas diri mereka? jangan salahkan anak anda jika ia tumbuh menjadi anak yang nakal, tapi tanyakan pada diri anda "apakah saya sudah berhasil membina keluarga saya?" yang kedua kebudayaan, sehebat apapun anak anda nanti yang turut mengambil peran adalah kebudayaan. jika anda seorang pemarah, jangan salahkan anak anda jika merekapun menjadi orang yang suka marah-marah, ibarat pribahasa "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" ketika seorang lahir, hal pertama yang mereka lihat adalah keluarganya, dan yang membuat mereka berkembang adalah keluarganya, ketika ia sering melihat orang yang marah-marah, merekapun akan membenarkan bahwa marah-marah adalah kebudayaan yang baik.
anda mungkin memenuhi segala kebutuhan anak anda dengan baik, uang jajan yang cukup dan fasilitas mewah, tapi perlu saya beritahu, anak anda akan tetap merasa kosong tanpa cinta dan kasih sayang.
percayalah, tanpa anda minta sesungguhnya setiap anak selalu ingin membahagiakan orang tuanya, ini bukan kewajiban, tapi ini naluri. jika sampai dikalimat ini anda berkata "tidak, anak saya tidak pernah berusaha membahagiakan saya" berarti ada 2 kemungkinan, pertama anda menutup diri dan yang kedua anda tidak mengenal dan memahami anak anda.

Pernahkah anda berkata "Jangan suka membantah!" atau "Jangan melawan orang tua, dasar anak kurang ajar!" jika pernah berarti anda sedang menghina diri anda sendiri, ingat anak adalah cerminan orang tua, jika anda berkata anak anda kurang ajar, berarti ada yang salah pada diri anda karena tidak pernah mengajarinya secara cukup. pada akhirnya anak anda akan menjadi dewasa dan memilih jalan hidupnya, bayangkan jika mereka terbiasa dengan kata-kata kasar dan sudah menanamkan dalam dirinya, akhirnya mereka akan menikah dan memiliki anak, kelak cucu anda akan diperlakukan sama seperti anda memperlakukan anak anda, kemudian cucu anda melakukan hal yang sama pula kepada cicit anda, hidup seperti siklus tetap, hari ini lahir besok mati what's the point? apa yang anda tanamkan pada diri anak anda hari ini, itu yang akan menjadi gambaran garis keturunan anda kelak.

Orang tua selalu benar dan tidak boleh dibantah. yah, saya membenarkan statement ini, tapi anda juga harus sadar manusia terlahir bebas dan memiliki hak, hanya 2 hukum realitas, yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar. hanya hitam dan putih, tidak ada abu-abu. that's all.
mari saya jelaskan, jika anda menganggap diri anda benar dan memiliki hak untuk memaki anak anda, jangan salahkan anak anda jika ia tidak dapat lagi percaya pada anda, atau jangan salahkan anak anda jika ia memilih kehidupan yang menyimpang untuk mencari jati dirinya, ingat manusia selalu mencari kebenaran dan pengakuan, setiap perkataan yang anda ucapkan hanya dapat terjadi sekali, anda tidak bisa menarik kembali perkataan anda, inilah hukum komunikasi "segala yang diucapkan hanya terjadi satu kali, tidak dapat ditarik kembali" analoginya:  anda menancapkan paku pada kayu dan mencabutnya, pakunya mungkin hilang namun bekasnya masih ada. jika anda terbiasa memberikan kalimat negatif jangan salahkan anak anda jika ia pun tumbuh menjadi pribadi yang tidak berkembang. ada penelitian 2 buah pohon, pohon pertama selalu diberikan kata-kata positif sementara pohon yang kedua selalu diberikan kata-kata negatif, pohon pertama tumbuh menjadi pohon yang kuat sementara pohon kedua tidak bertumbuh dan kemudia mati. jika pohon dapat seperti itu bayangkan perasaan dan hati manusia, pasti dampaknya lebih parah bukan?

Saya belum menjadi orang tua namun jika kelak saya menjadi orang tua saya akan berusaha mengerti apa yang anak saya butuhkan bukan yang anak saya perlukan. batasan yang ada antara orang tua dan anak seharusnya menjadi pemimpin dan pelindung bukan menjadi duri dalam selimut yang akhirnya menyababkan jarak dan luka dihati anak-anaknya.

Pernahkah anak anda menceritakan pengalaman pribadinya kepada anda? jika pernah selamat anda telah membuat mereka percaya pada anda, namun kepercayaan anak itu seharusnya dijaga, bukan malah menyerang balik mereka saat mereka terpuruk.
saya beri contohnya : anak anda mengalami masalah di dalam pergaulan barunya dan ia menceritakan masalahnya itu kepada anda, suatu saat ketika anda meminta tolong padanya dan ia tidak dapat memenuhi keinginan anda, dalam keadaan anda yang tidak dapat mengontrol diri, anda berkata "tidak heran teman-teman menjauhi mu, kelakuan kamu saja seperti itu!" sebenarnya mungkin tidak ada hubungannya, hanya karena anda tidak dapat mengontrol diri maka anda menyangkutpautkan hal-hal yang dapat melampiaskan kekesalan anda.
saya jelaskan, sikap orang tua yang seperti ini hanya akan membuat : pertama, anak anda semakin terpuruk dan kehilangan kepercayaan untuk menceritakan urusan pribadinya lagi kepada anda, karena mungkin ia takut akan dihina lagi kalau-kalau ia menceritakan masalahnya, kedua ia akan menjadi bingung dan kehilangan arah karena orang yang dipercayainya sudah tidak ada, ketiga ia akan semakin membuat jarak diantara anda.

Seperti yang saya katakan tadi, keluarga adalah faktor terpenting dalam pertumbuhan seorang anak.
kita lihat kasus-kasus bunuh diri yang dilakukan anak muda saat ini, anda mungkin akan berpikir betapa bodohnya dia karena mengambil jalan pintas atau anda mungkin berpikir kalau mereka tidak mencintai orang tuanya lagi. tapi pernahkah anda berpikir di posisinya mengapa ia sampai nekad melakukan hal demikian? pernahkah anda berusaha mengerti perasaan mereka? tentu saya tidak pernah bertanya secara langsung kepada orang yang melakukan tindakan bunuh diri namun ada kemungkinan, pertama kekosongan mereka telah mengalahkan rasa takut mereka dan yang kedua keputusasaan mereka telah mengalahkan logika mereka.
jika mereka hilang arah, tidak memiliki pegangan lagi, untuk apalagi mereka melanjutkan hidup ini?
saya beri contoh, ketika anak anda ingin membahagiakan anda namun saat mereka jatuh anda malah memaki mereka, mereka akan merasa mereka gagal membahagiakan orang tuanya dan untuk apalagi mereka hidup?
orang terpuruk akan mudah kehilangan akal sehatnya.
ingat hidup seperti roda kadang diatas kadang dibawah, jika anak anda sedang jatuh jangan salahkan mereka, tapi bersyukurlah, karena mereka sedang mengalami proses menanjak. celakanya lebih banyak orang yang ingin langsung melihat hasilnya tanpa peduli dengan prosesnya.

Jika anak anda sampai saat ini tetap bertahan dengan keadaan demikian, selamat karena bukan anda yang hebat mendidik mereka, namun karena anak anda orang yang bijak dalam mengambil keputusan hidupnya.

Mengapa orang tua sering gengsi untuk meminta maaf pada anaknya?
sama seperti yang saya katakan tadi karena orang tua selalu merasa benar sekalipun mereka salah.
pada kenyataannya didunia ini tidak ada manusia yang sempurna. setiap manusia yang hidup tetap berproses, yang sempurna hanya milik Tuhan, selama anda hidup anda tetap manusia dan ingat yang saya katakan tadi tidak ada manusia yang sempurna.
gengsi yang anda ciptakan hanya akan membentuk jarak, jika dalam keluarga sudah ada jarak, akibatnya keluarga anda akan berantakan, sesama anggota keluarga tidak mengenal lagi anggotanya, ibarat sebuah tim jika tidak ada lagi kepercayaan dan kerjasama yang tersisa hanya kehancuran dan kekalahan.
jika anda salah, jangan takut untuk mengakui kesalahan anda, toh dengan cara demikian anak anda akan lebih menghargai dan menghormati anda. orang tua yang takut meminta maaf pada anaknya selalu berpikir ia akan kehilangan wibawanya, kenyataannya justru dengan anda tidak berani mengakui kesalahan anda, anak anda juga akan tumbuh menjadi manusia yang tidak akan berani mengakui kesalahannya, dengan kata lain menjadi pengecut.

Belum terlambat untuk membenahinya sebelum semua terlanjur.
ciptakan komunikasi yang baik, komunikasi yang baik adalah komunikasi 2 arah (feedback), cobalah mengerti apa yang anak anda butuhkan bukan yang anak anda perlukan.
jaman sudah berubah, tidak ada lagi jarak seperti orang tua dulu, jika anda merasa anda orang tua yang modern, cara berpikir andapun harus seperti orang modern.

Sekali lagi saya mohon maaf jika menyinggung perasaan anda tapi sekali lagi saya ingin mewakili suara hati anak-anak yang masih merasakan child abuse.
bukan maksud saya menggurui anda namun semua ini berdasarkan kisah nyata anak-anak yang bersedia memberikan saya kepercayaan untuk mencurahkan sedikit perasaan mereka kepada saya.
pada akhirnya keputusan ada ditangan anda, mengintrospeksi diri anda atas semua yang saya tulis ini atau mengabaikan post saya ini, it's about your choice.

0 comments:

Post a Comment