bedanya di liburan kali ini gw udah lulus dari ILP dan gw udah menyelesaikan KEP gw, jadi waktu bebas gw tambah banyak lagi. yah, mungkin manusia seribet ini kali yah, ketika sibuk pengen mencari-cari waktu untuk bersantai, tapi ketika banyak waktu bersantai malah mau cari-cari kesibukan.
Hemm.. sebenernya gw pengen masukin post ini 1,5 bulan yang lalu, tapi berhubung waktu itu kuliah masih sibuk-sibuknya jadi gw berpikir untuk mempostnya sekarang.
Intinya di post kali ini gw mau menuliskan tentang my ILP family.
menuntun ilmu selama 3 tahun itu bukan waktu yang singkat, apalagi selama 3 tahun kita ketemu orang yang sama dan selalu bersama-sama setiap seminggu 2 kali atau malah terkadang seminggu 3 kali.
dari awal sampe akhir yang paling deket sama gw itu Junita dan Natalia, soalnya cuma mereka berdua yang dari awal sampe selesai gak pernah pindah hehehe.. kalo Debbie, dia dipindahin dari kelas sebelah, yah meskipun pada akhirnya cuma kita berempat yang berhasil menuntaskan semua level, jadi akrab juga sama Debbie.
mungkin kalian bertanya-tanya apa si asiknya ngeles di tempat yang sekelasnya aja gak sampe 5 orang?
jawabannya banyak. karena muridnya cuma sedikit belajarnya jadi fokus, jadi lebih akrab, dan yang paling penting berasa seperti keluarga sendiri.
Diakhir semester ternyata kita harus menerima kenyataan kalau Junita harus pindah ke Medan tanpa pemberitahuan dan tanpa farewell. bagi yang gak ngerti rasanya punya keluarga kecil yang saling berbagi selama 3 tahun mungkin akan berpikir biasa aja kalau kehilangan teman yang pindah ke luar kota tanpa perpisahan, pasti berpikir bahwa "toh masih di Indonesia juga, tinggal naik pesawat, barang sejam juga sampe dan bisa ketemuan lagi" (yah, sekali lagi gw tegaskan ini pasti pemikiran orang yang gak pernah merasakan kehilangan "keluarga kecil"nya).
bagi gw, kehilangan Junita tanpa perpisahan, itu sangat menyedihkan, mengingat bahwa gw sendiri gak tau alamatnya di Medan dan gw sendiri gak tau kapan bisa ketemu Junita lagi.
Yang lebih menyebalkan adalah Junita pindah tanpa pemberitahuan (tiba-tiba) dan ini terjadi ketika 2 hari menjelang sweet17-nya, can you imagine, kita udah bikin segala rencana dan surprise buat dia, bahkan udah beli segala persiapannya, dan persiapan itu cuma jadi barang-barang sampah. (sekali lagi, bagi yang gak pernah punya "keluarga kecil" kalian pasti akan menganggap ini lebay, soalnya gak pernah ngalamin si!)
yah, akhirnya kita cuma memutuskan untuk membuat video buat Junita dan membungkus semua kado menjadi satu dus, dan menunggu Junita ngabarin alamatnya, untuk kemudian kita paketin dengan JNE, tapi lagi-lagi, Junita sendiri gak mau kasi tau alamatnya (entah kenapa, dia pergi diem-diem, dan agak rahasia, mungkin dia gak mau ngeliat temen-temennya sedih ketika melihat dia pindah, yang akhirnya malah akan memberatkan langkahnya dia untuk pindah nanti).
Well, tadi tentang Junita, sekarang gw mau menceritakan apa aja yang udah terjadi di ILP, yang akhirnya membuat kenangan-kenangan yang cukup mengesankan. hehehe
dimulai dari ultah miss Anita yang agak "failed" karena gw gak tahan ketika ngerjain dia di salah sambung (hahaha), terus ultahnya sir Afri yang juga "failed" karena salah nanyiin lagu happy birthday, jadi ceritanya lampu di matiin (sekringnya di turunin) terus gw sama nat-nat bawa cakenya, karena gelap gw pikir itu sir Afri, gak taunya sir Rendy, dan jadilah malunya gak nahan, terus sir Afrinya jadi tau deh kalo ada kejutan abis kedengeran suara orang yang nyanyi lagu happy birthday-nya kenceng banget si (baca : gue maksudnya).
terus ada ultah sir Rendy, yang kita surprise-in di Mcoffee, for picture below yahh..
0 comments:
Post a Comment