Kita mengawali hubungan kita dengan kata "teman"
memulai cerita kita dengan sejuta impian dan cita-cita.
merajut hari-hari kita dengan kebersamaan, sampai menjadi kata "sahabat".
Sahabat yang selalu ada,
sahabat yang selalu memberi dukungan
sahabat yang selalu setia
dan sahabat yang selalu berbagi dalam suka dan duka.
Kini kata sahabat itu harus rusak seiring berjalannya dengan perasaan cinta yang muncul.
sebuah perasaan yang muncul untuk membuktikan betapa egoisnya manusia.
sebuah perasaan yang muncul ketika hati ingin memiliki lebih.
sebuah perasaan yang muncul ketika kita sudah menemukan seseorang yang membuat kita merasa nyaman.
apakah cinta harus selalu memiliki?
Dulu aku berpikir betapa beruntungnya aku memiliki seorang sahabat sepertimu
Dulu aku berpikir betapa bahagianya aku bersamamu, sahabat
Dulu aku berpikir betapa sempurnanya hari-hariku dengan sahabat sepertimu
kini semuanya sirna seiring dengan ucapan kata cinta yang terlanjur kau lontarkan.
aku hanya tak menyangka persaan egois itu mampu membuatmu luluh.
kala perasaan yang sama tak dapat terbalas, apakah kata persahabatan itu tetap ada?
apakah ia dapat berjalan bersejajar dengan kata cinta?
sungguh, bukan akhir seperti ini yang aku mau
aku hanya menginginkan sahabat sepertimu
aku hanya menginginkan kita berjalan bersama menggapai mimpi-mimpi yang pernah kita ucapkan, berbagi suka dan duka bersama tanpa takut kehilangan.
aku hanya tidak mampu melepaskan orang sepertimu sahabat,
jika ternyata ini terlalu menyakitkan bagimu, maafkan aku sahabat
karna aku hanya ingin tak ada tangisan diantara kita.
tidak ada tangisan untukmu sahabat.
Saturday, December 24, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment