Saturday, February 18, 2012

Recommended Book!

"A Gift From A Friend" dan "Mimpi Sejuta Dolar" ini bener-bener buku yang recommended banget buat dibaca!

Buat yang lagi pengen jadi entrepreneur sejati, buku ini wajib kalian baca! empat jempol deh buat Merry Riana pengarang buku ini.
sebelumnya gw sering baca-baca buku motivasi yang mama suka beli, yahh kalian tau dong motivator Indonesia yang cowok-cowok itu, dan setelah gw baca bukunya Merry Riana, kesan pertama yang gw dapat adalah "Wow! ini motivator yang harusnya ada dari dulu!"
tanpa bermaksud untuk membanding-bandingkan tapi emang kisah Merry Riana sendiri udah cukup menyentuh banget, sebelumnya sekedar info kalo kedua buku ini adalah buku motivasi dan biografi dari kisah perjalanan seseorang (jadi buat yang gak hobby baca bacaan begini yah sekedar info aja, takutnya kalian boring sama bukunya, kalo buat gw sih buku ini wajib banget dibaca) dan sangat menginspirasi.

Pasti kalian lagi bertanya, siapa sih Merry Riana ini ?
Dia adalah motivator nomor.1 di Asia, wanita tercantik nomor.5 di Singapura, pemenang beberapa penghargaan sebagai orang yang berhasil sukses di usia muda, lulusan terbaik NTU (nanyang technological university), penerima penghargaan yang diberikan Nanyang University sebgai lulusan muda tersukses, serta seorang yang berhasil mencapai penghasilan 1 juta dolarnya di usia ke 26 tahun!

Sekilas tentang kisah perjalannya: Dimulai dari tahun 1998, untuk kita semua tentu tahu dong apa yang terjadi dimasa itu, tahun yang tercatat sebagai sejarah kelam bangsa Indonesia, khususnya pada bulan Mei.
Pada Mei '98 ketika kerusuhan terjadi semua warga keturunan berlomba-lomba untuk pergi melarikan diri ke luar negeri, bahkan ada yang sampai saat ini tidak berani lagi pulang ke tanah air, karena masih merasa trauma dengan kejadian tahun 98, bagi warga keturunan tragedi Mei '98 ini adalah sejarah yang sangat kelam, dimana pembunuhan, pemerkosaan, pengerusakan toko dan jarah barang besar-besaran terjadi, dan tidak sedikit korbannya bahkan sampai saat ini para korban juga masih ada yang merasa trauma.
Merry Riana merupakan salah satu warga keturunan, dan dimasa itu orangtuanya berencana menyekolahkan kelanjutan studinya di Trisakti, namun hari dimana ia selesai menyelesaikan administrasinya adalah hari terjadinya tragedi Trisakti 12 Mei '98, semenjak tanggal 13 sampai 20 Mei suasana Jakarta saat itu sangat mencekam, sehingga orang tuanya berubah pikiran untuk menyekolahkan Merry di Singapura, sebagai anak pertama dan anak perempuan satu-satunya. dengan keadaan yang mendesak dan tidak punya cukup dana simpanan untuk menyekolahkannya, akhirnya orangtua Merry memutuskan untuk meminjam di DBS (Development Bank of Singapore) dengan pinjaman itu mereka berharap Merry dapat melanjutkan studinya di Nanyang Technological University (NTU) dengan nyaman dan dana yang cukup. syarat peminjamannya cukup mudah, bank akan memberikan uang setiap 6 bulan sekali untuk biaya pendidikan, uang saku, biaya asrama dan biaya-biaya lainnya sampai ia dapat menyelesai pendidikan dan hutangnya itu dapat dibayar ketika sudah lulus nanti. dengan keadaan ini orangtua Merry berharap kebutuhannya selama kuliah dapat terpenuhi dengan baik dan mereka tidak perlu khawatir lagi untuk urusan uang saku dan kebutuhan lainnya, karna mereka yakin pasti cukup. Pada bulan Juni akhir berangkatlah Merry ke Singapura dengan bawaan yang sangat banyak (gula, teh, mie instant, guling, komputer, panci dan semua kebutuhan lainnya, agar ia dapat menghemat dan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya disana).
diluar dugaan orangtuanya, ternyata uang pinjamannya itu hanya mampu memberikan Merry uang saku 10 dolar seminggu, jadi sekitar 1 dolar perhari, dengan logika manapun tidak akan mungkin hidup di Singapore dengan uang 1 dolar seharian, apalagi untuk makan dan minum sementara harga air mineral ukuran 600ml aja disana dihargai 1 dolar 30 cent.
Merry tidak kehabisan akal di tengah-tengah kegetirannya dia berusaha untuk menghemat sebisa mungkin dengan hanya makan mi instant yang dia bawa dari Indonesia setiap hari, untuk menahan rasa laparnya seharian dia hanya makan 2 potong roti yang dimakannya didalam toilet karena malu jika ketahuan teman-temannya membawa bekal dan hanya roti, untuk minum, Merry menenggak dari air keran atau tap water (di Singapore rata-rata air keran dapat diminum) dengan penuh ketabahan dan terus berdoa setiap hari ia mulai mampu melewati masa-masa sulitnya. pekerjaan apapun rela ia lakukan mulai dari pembagi brosur dijalanan, bekerja di florist dan bekerja sebagai pelayan di restoran, diluar dugaannya bahwa dimasa-masa sulit itulah Tuhan sedang memproses dirinya sedemikian rupa.
singkat cerita Merry lulus dengan pencapaian nilai yang cukup fantastis, setingkat dibawah cumlaude, namun masa sulit Merry belum berakhir, hutang pendidikannya mencapai 300 juta rupiah dan akan terus berbunga jika tidak segera dilunasi.keadaan ini semakin diperparah dengan kondisi keluarganya yang mulai sulit dan dua orang adiknya yang masih membutuhkan biaya pendidikan serta keinginan Merry untuk membahagiakan orang tuanya sebelum usia mereka 70 tahun.
akhirnya Merry memutuskan untuk membuat resolusi bahwa sebelum usianya yang ke 30 ia sudah harus memiliki kebebasan finansial, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi entrepreneur meskipun tidak mudah, dan seperti kita ketahui untuk menjadi pengusaha dibutuhkan modal, koneksi, dan keahlian, sementara Merry tidak memiliki semuanya, akhirnya ia menciptakan formula baru, yaitu keberanian.
pekerjaan sales pun ditekuninya, penolakan demi penolakan terjadi setiap hari, namun semangat dan tekadnya untuk memiliki kebebasan finansial sebelum usianya yang ke 30 serta membahagiakan orang tuanya diusia muda dan membayar semua hutang-hutang pendidikannya sebelum berbunga lah yang akhirnya menjadi semangatnya setiap hari.
singkat cerita pada usianya yang ke 26 penghasilannya sudah mencapai 1 juta dolar, hutang pendidikannya lunas, ia bisa membahagiakan orangtuanya dan ia memiliki kebebasan finansial di usia muda.

Dalam buku ini bukan hanya ingin bercerita tentang kesuksesannya saja, tapi lebih kepada kita untuk menyadari bahwa kemauan, usaha, dan doa adalah sebuah kunci yang dapat membuat kita percaya bahwa sebenarnya manusia memiliki kekuatan yang luar biasa dalam dirinya, kekuatan untuk bertahan itu hanya dapat diperoleh ketika kita dapat membukanya dengan kunci, Merry juga mengajarkan kita dalam bukunya bagaimana kita menemukan dan mengasah kunci itu.
so, tunggu apalagi, buruan baca, gak nyesel asli :D


buku pertamanya.
buku keduanya.


Trailer film mimpi sejuta dolar.

0 comments:

Post a Comment